• Rabu, 26 Maret 2025

Penurunan IHSG Masih dalam Kendali Mitigasi oleh Pemerintah dan DPR

Penurunan IHSG Masih dalam Kendali Mitigasi oleh Pemerintah dan DPR Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir. istimewa

Jakarta,TarungNews.com - Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir optimistis terhadap kondisi ekonomi Indonesia saat ini meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat turun ke level 6.058 pada Selasa (18/3/2025), tetapi kembali naik menjadi 6.325 pada Rabu (19/3/2025).

"Yang jelas, penurunan IHSG baru-baru ini masih dalam batas yang dapat dimitigasi oleh pemerintah dan DPR. Oleh karena itu, pelaku pasar dan masyarakat tidak perlu khawatir mengenai prospek ekonomi Indonesia di tahun 2025," jelas Adies Kadir di Jakarta, Kamis (20/3/2025).

Dikatakannya trading halt hanya terjadi sekali pada Selasa kemarin, dengan IHSG turun 6,02% ke level 6.058. Namun, keesokan harinya, indeks sudah pulih ke level 6.325.

"Ini menunjukkan fundamental ekonomi Indonesia saat ini lebih kuat dibandingkan dengan periode pandemi, meskipun tantangan eksternal yang dihadapi tetap besar," jelas Adies.

Menurutnya, ketahanan ekonomi nasional yang kuat tidak terlepas dari berbagai langkah mitigasi yang telah diterapkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Dia mengungkapkan berbagai kebijakan strategis telah diterapkan oleh pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi. Salah satu langkah utama adalah revisi kebijakan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA).

"Kebijakan baru terkait DHE SDA bertujuan untuk memperkuat cadangan devisa nasional. Kebijakan ini mulai berlaku efektif pada 1 Maret 2025 dan diharapkan mampu menjaga nilai tukar rupiah sesuai target APBN 2025, yaitu sekitar Rp 16.000 per dolar AS. Jika kebijakan ini tidak diterapkan, rupiah berpotensi melemah hingga menembus batas psikologis Rp 17.000 per dolar AS," ungkapnya.

Selain itu, Adies juga menyoroti pembentukan Danantara, yang berperan dalam meningkatkan kapasitas investasi domestik dengan mengonsolidasikan perusahaan-perusahaan BUMN.

"Dengan adanya Danantara, pembangunan ekonomi nasional dapat tetap berkelanjutan tanpa terlalu bergantung pada investasi asing, yang saat ini menghadapi tantangan akibat kondisi global," tambahnya.

Adies juga menyoroti kebijakan lain yang berpotensi memperkuat ekonomi nasional, seperti pendirian Bullion Bank, hilirisasi dan industrialisasi, pembangunan tiga juta rumah, serta program makan bergizi gratis (MBG).

“Berbagai kebijakan ini tidak hanya memperkokoh ekonomi nasional, tetapi juga berpotensi mempercepat pertumbuhan ekonomi hingga 8%,” ujar Adies.

Namun, ia mengakui bahwa efektivitas kebijakan ini masih memerlukan komunikasi yang lebih baik kepada publik dan pelaku pasar.

“Keterpaduan komunikasi antar instansi masih perlu ditingkatkan. Selain itu, pasar masih menunggu perkembangan konkret dari implementasi program-program ekonomi yang harus berjalan secara efektif dan akuntabel,” tambahnya.

DPR RI, kata Adies, akan terus meningkatkan pengawasan terhadap kebijakan ekonomi, terutama kebijakan fiskal 2025. Salah satu langkah konkret yang telah diambil adalah menunda implementasi penuh aplikasi Coretax oleh Direktorat Jenderal Pajak.

“Sebagai solusi sementara, wajib pajak tetap dapat menggunakan aplikasi perpajakan yang sudah ada hingga Coretax benar-benar siap diterapkan,” jelasnya.

DPR RI juga terus memantau indikator ekonomi dan non-ekonomi, seperti indeks demokrasi dan indeks persepsi korupsi, yang memengaruhi kepercayaan pasar.

“Kami berkomitmen memastikan kedua indeks ini mengalami perbaikan selama periode pemerintahan saat ini,” tegas Adies.

Ia menekankan bahwa meskipun ekonomi nasional lebih kuat, tetap diperlukan kewaspadaan terhadap berbagai risiko yang mungkin muncul.

“Satu hal yang pasti, anjloknya IHSG baru-baru ini masih dalam kendali mitigasi yang dilakukan oleh pemerintah dan DPR RI. Pelaku pasar dan masyarakat tidak perlu khawatir terhadap prospek ekonomi Indonesia di 2025,” pungkasnya.

Red,tarungnews.com

Bagikan melalui:

Komentar