• Rabu, 8 Januari 2025

Atalia Praratya dari Komisi VIII DPR.RI Akan Berikan Pendampingan Terhadap Gadis Tunarungu Korban Rudapaksa di Bandung

Atalia Praratya dari Komisi VIII DPR.RI Akan Berikan Pendampingan Terhadap Gadis Tunarungu Korban Rudapaksa di Bandung Atalia Praratya Anggota DPR RI Komisi VII, mengunjungi gadis tunarungu yang sedang tertimpa musibah karena dilaporkan hamil akibat dirudapaksa oleh sejumlah orang. (Istimewa)

Kota Bandung,TarungNews.com - Atalia Praratya Anggota DPR RI Komisi VIII, mengunjungi gadis tunarungu yang sedang tertimpa musibah karena dilaporkan hamil akibat dirudapaksa oleh sejumlah orang.

Korban yang berinisial N (23) tersebut diketahui telah menjadi korban Rudapaksa selama kurang lebih dua tahun yang sementara ini diduga dilakukan oleh sembilan orang.

Atalia Praratya dan rombongan langsung mengunjungi rumah korban  di kediamannya yang berada di Kecamatan Cidadap, Kota Bandung.

Atalia sempat berbincang dengan orang tua korban untuk mengetahui kondisi terkini dari gadis tunarungu yang menjadi korban rudapaksa tersebut

Saya merasa sangat terkejut karena ternyata kejadian seperti ini diketahui secara terlambat. Sekarang korban sudah hamil 26 minggu, korban diduga di rudapaksa ole 9 orang, ujar Atalia Minggu, 5 Januari 2024.

Atalia dari Komisi VIII DPR.RI, memastikan pihaknya akan mengawal korban baik dalam bantuan hukum maupun material hingga persalinan berlangsung.

Dia menambahkan, sudah menyampaikan kasus ini ke komisi VIII sebagai pembelajaran sekaligus kaitan dengan regulasi apa yang bisa dihadirkan.

Sehingga tak boleh lagi kasus ini terulang oleh mereka yang merasa superior ke mereka yang dianggap lemah.

"Insya Allah kami akan melakukan berbagai upaya sehingga keamanan dan hak seseorang untuk hidup tenang dan aman bisa didapatkan," tegas Atalia.

Pihaknya juga sedang berjuang agar LPSK bisa membantu sehingga bisa memproses dengan lebih baik dan alhamdulillah tadi kolaborasi banyak sekali termasuk ada bantuan hukum dari Biruku Indonesia yang membantu dari kendala bahasa serta didampingi psikologi pula.

Atalia pun menegaskan, korban saat ini masih dalam kondisi terpukul sehingga diminta untuk tak banyak diganggu. Dia pun menyebut korban ingin membesarkan anaknya nanti bila sudah lahir.

Perwakilan dari Yayasan Biruku Indonesia, Djulaiha Sukmana mengatakan pihaknya pun siap memberikan pendampingan secara psikologis maupun bantuan bahasa isyarat yang akan dibantu teman-teman juru bahasa isyarat Indonesia.

Djulaiha menambahkan, Yayasan Biruku Indonesia bersama Yayasan Keluarga Firaldi Akbar berkolaborasi akan memberikan bantuan hingga proses persalinan.

"Kami berkolaborasi dengan Yayasan Keluarga Firaldi Akbar yang memberikan dukungan materil dan moril insya Allah kami bantu hingga proses persalinan," tandasnya.

RJS,tarungnews.com

Bagikan melalui:

Komentar