Kota Bandung,TarungNews.com - Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat terpilih periode 2024 – 2029 melakukan analisis Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) untuk Tahun Anggaran 2025.
Setelah pada beberapa hari lalu lewat tayangan youtube cannelnya KDM, Dedi Mulyadi mendapatkan anggaran belanja yang sangat mencengangkan. Banyak nomenklatur anggaran yang semestinya tidak ada, yang semestinya belanja itu tidak harus dilakukan, tetapi tetap sering dilakukan yaitu anggaran untuk belanja alat peraga layar digital di Dinas Pendidikan Jabar yang anggaranya sungguh amat besar Rp 300 Miliar.
Kali ini Dedi Mulyadi dibuat heran dengan tagihan air dari Dinas Pendidikan Jabar. Pasalnya, jumlah tagihan listrik dianggapnya sangat tinggi.
Melalui keterangan dari Sekretaris Daerah Jabar (Sekda Jabar) Herman Suryatman melalui Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel mengatakan bahwa tagihan air untuk Dinas Pendidikan Jabar mencapai 6,7 Miliar dan tagihan tersebut bukan dari sekolah-sekolah melainkan dari Kantor Cabang Dinas (KCD) hingga UPTD Pendidikan.
Menurut Dedi, jika Kantor Cabang Dinas (KCD) dan UPTD per tahun menghabiskan anggaran Rp 6,7 miliar, berarti per bulannya rata-rata menghabiskan anggaran Rp 400 juta.
“ kira-kira mandi make naon biaya Rp 400 juta sabulan” kata Kang Dedi Mulyadi sambil heran. Menurutnya hitungan tersebut tidak rasional anggaran ratusan juta hanya untuk tagihan air.
Masih menurut Kang Dedi Mulyadi anggaran ratusan juta tersebut bukan untuk tagihan air buat sekolah-sekolah karna sekolah sudah menyelenggarakan sendiri dari anggaran BOS.
“ anggaranya bukan untuk sekolah-sekolah sekolah kan sudah menyelenggarakan sendiri dari anggaran BOS” pungkas Kang Dedi Mulyadi
RJS,tarungnews.com