Jakarta,TarungNews.com – Para siswa lulusan sekolah rakyat yang di peruntukan bagi masyarakat miskin di harapkan bisa menjadi agen perubahan hal tersebut di sampaikan Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Senin (20/1/25).
"Intinya bahwa sekolah ini memang diperuntukkan bagi anak anak dari keluarga yang miskin, khususnya miskin ekstrem. Mereka diberi kesempatan untuk memperoleh pendidikan di sekolah unggulan, sehingga nanti kalau lulus mereka bisa jadi agen-agen perubahan untuk keluarga dan komunitasnya," ujar Mensos.
Ia menegaskan, dampak dari sekolah rakyat memang tidak bisa langsung dirasakan, tetapi dalam jangka waktu kurang lebih tujuh tahun, manfaatnya dapat dirasakan untuk peningkatan kesejahteraan keluarga.
"Mungkin tujuh tahunlah baru dirasakan ya, kalau itu misalnya SMA, SMA kan tiga tahun lulus, kemudian dia meneruskan kuliah, baru setelah itu dia bisa kembali ke keluarga atau komunitasnya untuk melakukan sesuatu supaya membantu peningkatan kesejahteraan keluarga," ujar Mensos.
Terkait konsep sekolah rakyat, ia mengaku hal tersebut masih dikaji, sambil terus berkoordinasi dan mengumpulkan saran dari berbagai pihak.
"Jadi, kita masih minta (saran) banyak pihak, termasuk Prof. Mohammad Nuh (Menteri Pendidikan Nasional RI 2009-2014) untuk mematangkan konsep ini, pasti nanti kami akan berkoordinasi dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti pengelolaannya seperti apa, setelah itu baru lapor pada Presiden," jelas Mensos.
Ke depan, lanjut dia, apabila sekolah rakyat menggunakan fasilitas yang dimiliki oleh Kemensos, maka ia akan menyiapkan balai-balai untuk proses belajar-mengajar.
"Ada beberapa itu balai-balai yang kita miliki. Kita siap seutuhnya untuk digunakan proses belajar-mengajar, tentu itu akan lebih cepat," tutur Mensos.
Red,tarungnews.com