• Minggu, 23 Februari 2025

Walikota Bandung Perkenalkan Visi Bandung Utama Pentingnya Keterbukaan dan Inklusifitas Penataan Kota

Walikota Bandung Perkenalkan Visi Bandung Utama Pentingnya Keterbukaan dan Inklusifitas Penataan Kota Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, memperkenalkan visi Bandung Utama dengan menekankan pentingnya keterbukaan dan inklusivitas dalam penataan kota. DOK Humas

Bandung,TarungNews.com - Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, memperkenalkan visi Bandung Utama dengan menekankan pentingnya keterbukaan dan inklusivitas dalam penataan kota. Salah satu aspek utama yang menjadi perhatian adalah sistem transportasi publik yang ramah bagi semua kelompok masyarakat.

“Keterbukaan yang kita usung adalah menghadirkan rasa aman, nyaman, dan inklusif bagi semua. Salah satu contohnya adalah dalam aspek transportasi publik,” ujar Farhan.

Menurutnya, transportasi publik menjadi simbol kesetaraan mobilitas bagi warga Bandung. Meskipun kepemilikan kendaraan pribadi dihargai sebagai bagian dari kenyamanan dan efisiensi kerja, mobilitas tetap harus dapat dinikmati oleh semua kalangan, termasuk pelajar, mahasiswa, orang tua, lansia, ibu dan anak-anak, serta kelompok disabilitas.

“Jika transportasi publik di Kota Bandung dapat diakses oleh empat kelompok utama (lansia, disabilitas, perempuan, dan anak-anak) maka secara otomatis, transportasi itu dapat diakses oleh semua orang. Inilah makna keterbukaan yang tercermin dalam sistem transportasi publik di Bandung,” jelasnya.

Dalam waktu satu tahun ke depan, Pemerintah Kota Bandung berencana melakukan terobosan besar dalam pengelolaan transportasi. Salah satu langkah utama adalah penerapan sistem Bus Rapid Transit (BRT) yang didukung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Bank Dunia.

“Ini bukan sekadar pekerjaan biasa, karena mendapat dukungan dari Bank Dunia. Dengan ini, Bandung akan menjadi kota pertama di luar Jakarta yang menerapkan sistem BRT,” kata Farhan.

Tidak hanya terbatas di Kota Bandung, sistem BRT juga akan diperluas ke wilayah Cekungan Bandung atau Bandung Raya, yang mencakup Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.

Wilayah Sumedang menjadi bagian dari rencana ini karena memiliki populasi mahasiswa yang tinggi dan membutuhkan akses transportasi yang lebih baik.

Sebagai bagian dari pengembangan sistem ini, Pemkot Bandung juga berencana untuk memperbarui dan mengintegrasikan jaringan angkutan kota (angkot) ke dalam satu sistem berbasis digital. Dengan sistem ini, transaksi tunai akan dihapuskan, sehingga menciptakan pengalaman transportasi yang lebih efisien dan modern bagi masyarakat.

“Secara bertahap, transformasi ini akan membuat sistem transportasi di Bandung semakin canggih dan sederhana,” tutur Farhan.

Red,tarungnews.com

 

Bagikan melalui:

Komentar