• Kamis, 24 Oktober 2024

Sekda Herman Suryatman: Pentingnya Kesiapan Menghadapi Ancaman Gempa Megathrust di Wilayah Jabar

Sekda Herman Suryatman: Pentingnya Kesiapan Menghadapi Ancaman Gempa Megathrust di Wilayah Jabar Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman mengingatkan pentingnya kesiapan menghadapi gempa bumi, khususnya ancaman megathrust di wilayah Jawa Barat. @hermansuryatman

Kab.Bandung,TarungNews.com - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman mengingatkan pentingnya kesiapan menghadapi gempa bumi, khususnya ancaman megathrust di wilayah Jawa Barat.

Herman menyampaikan bahwa terdapat lima kabupaten yang berpotensi terdampak bencana megathrust. Meliputi Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Sukabumi hal tersebut memerlukan perhatian khusus, terutama dalam upaya mitigasi bencana.

"Kita semua berharap tidak ada kejadian bencana, tetapi kita harus mempersiapkan diri menghadapi segala kemungkinan," ujar Herman Suryatman saat Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Megathrust, Hidrometeorologi Basah, dan Pilkada 2024 di Kabupaten Bandung, Kamis (3/10/2024).

Ia juga menekankan perlunya konsolidasi di antara pemerintah daerah, terutama di kawasan Cekungan Bandung.

"Kami meminta agar dilakukan gladi lapangan terkait bencana, mengingat Bandung memiliki potensi bencana yang cukup besar, apalagi jika megathrust terjadi dan memantik pergerakan sesar Lembang," tambahnya.

Sekda Jabar meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di seluruh wilayah Jawa Barat segera melakukan simulasi bencana.

"Simulasi adalah persiapan terbaik. Saya sudah menginstruksikan kepada kepala BPBD agar dalam waktu tiga bulan ke depan, paling lambat Desember 2024, dilaksanakan simulasi bencana, baik itu geladi posko, simulasi administrasi, koordinasi, hingga gladi lapangan," tegas Herman.

Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh para sekretaris daerah dan kepala BPBD se-Jawa Barat, membahas juga ancaman bencana, khususnya gempa, tapi juga termasuk bencana hidrometeorologi seperti banjir, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem, abrasi, dan tanah longsor.

Dengan simulasi dan koordinasi yang matang, diharapkan seluruh pihak terkait dapat siap menghadapi berbagai kemungkinan dan melindungi warga Jawa Barat dari ancaman bencana di masa mendatang.

RJS,tarungnews.com

Bagikan melalui:

Komentar