TarungNews.com - The Golden Eagle atau Elang Emas (Aquila chrysaetos) adalah salah satu burung pemangsa (birds of prey) dalam keluarga Accipitridae (elang) yang terdapat di belahan bumi bagian utara yaitu di Eurasia, Amerika Utara dan sebagian Afrika. Lokasi dengan jumlah sarang terbanyak dari burung ini terdapat di Southern Alameda County, California.
Elang Emas berwarna coklat tua, dengan corak keemasan di bagian kepala dan leher. Burung ini berukuran cukup besar dengan rentang sayap yang dapat mencapai lebih dari 2 meter.
Sebagai burung pemangsa, Elang emas diberi senjata yang hanya dimiliki oleh karnivora dan tentunya berfungsi untuk dapat membunuh dengan efektif. Bangsa elang memiliki kelopak mata yang dapat tertutup saat tidur. Untuk berkedip, mereka memiliki kelopak dalam yang transparan agar mata mereka tetap bersih dan mampu melihat saat terbang. Pandangan mata elang juga berwarna seperti kita dengan ketajaman empat kali lebih baik.
Seekor elang dapat melihat kelinci dari jarak 1.5 km. Ini artinya seekor elang yang sedang terbang di ketinggian 300 meter dapat melihat dengan jelas seekor mangsa di wilayah seluas hampir 4.5 km persegi dari lokasinya terbang. Luarbiasa. Paruh elang berbentuk sedemikian rupa dengan fungsi untuk mencabik daging dalam ukuran kecil.
Cakarnyapun berbentuk melengkung dengan fungsi untuk mencengkeram mangsanya, sedangkan kaki dan sayapnya sedemikian kuat untuk dapat membawa beban mangsa sambil terbang kembali ke sarang. Elang emas memiliki daerah perburuan seluas sekitar 155 km persegi. Termasuk burung yang monogami.
Elang emas biasa bersarang di tempat tinggi seperti tebing, pohon, atau bangunan buatan manusia seperti tiang telepon. Mereka membuat sarang (disebut juga Eyrie) berukuran besar dengan ukuran diameter sekitar 2 meter dan tinggi sekitar 1 meter yang biasanya akan digunakan selama bertahun-tahun untuk membesarkan beberapa generasi.
Elang betina biasanya bertelur satu sampai empat butir, dan bersama2 sang jantan akan mengerami telur selama 40 sampai 45 hari secara bergantian untuk mencari makanan. Setelah menetas, biasanya satu atau dua anak akan bertahan dan selama 50 hari akan diberi makan oleh orangtuanya sebelum akhirnya bisa terbang dan berburu sendiri.
Sumber : Kaskus
Editor : Wen,www.tarungnews.com